Press "Enter" to skip to content

Waspada Banjir, Polres Payakumbuh Inisiasi Normalisasi Batang Agam

Waspada banjir, Polres Payakumbuh terjunkan 175 orang personelnya mengatasi pendangkalan sungai Batang Agam yang berlokasi di dekat Jembatan atau Tugu Ratapan Ibu Payakumbuh, Selasa, 7 Januari 2020.

Pendangkalan sungai ini terjadi akibat bertumpuknya sampah berupa potongan kayu dan sampah masyarakat sepanjang kurang lebih 100 meter hingga membentuk dataran di atas permukaan sungai. Tidak hanya itu, Musarnis Ketua RT. 03 Nunang Daya Bangun mengatakan bahwa beberapa pohon tumbang yang disinyalir terbawa arus sungai akibat curah hujan yang tinggi beberapa pekan lalu, juga ditemukan berada di permukaan sungai, di bawah jembatan dan di dalam sungai.

Pendangkalan Batang Agam

Risih melihat kondisi tersebut, terlebih informasi dari BMKG akan ada curah hujan yang cukup tinggi di awal bulan Januari, jajaran Polres Payakumbuh mencoba untuk menginisiasi normalisasi sungai dengan peralatan seadanya.

Selama kurang lebih 4 jam, setelah melaksanakan apel pagi di Tugu Ratapan Ibu, jajaran Polres Payakumbuh dibantu oleh Pemkot Payakumbuh, Kodim 0306/50 Kota, BPPD Kota Payakumbuh dan masyarakat sekitar mengangkat material secara estafet dari dalam sungai ke dinding pinggir sungai hingga ke atas taman untuk diangkut menggunakan truk sampah.

Pemotongan Pohon

Sebagian juga terlihat melakukan pemotongan terhadap pohon besar yang melintang di atas permukaan sungai, ada juga yang berusaha menarik pohon besar yang berada di dalam sungai dengan menggunakan tali secara bersama-sama.

Kapolres Payakumbuh AKBP Dony Setiawan mengatakan bahwa tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk memulihkan kembali fungsi sungai sebagaimana mestinya sehingga sungai memiliki kapasitas yang cukup untuk mengalirkan hujan dengan intensitas tinggi, mengantisipasi banjir dengan cara mengatasi pendangkalan sungai, serta mengajak masyarakat sekitar dan instansi terkait untuk waspada bencana banjir.

“Sekarang saatnya kita memetakan faktor-faktor yang diduga penyebab terjadinya banjir, kita lakukan yang bisa kita lakukan, kita harus peduli mencegah dan mengantisipasi, jangan nanti sudah banjir baru pada turun” Ujar Dony. Dony yang terlihat turun langsung ke Batang Agam memimpin jajarannya memungut sampah juga menerangkan bahwa pendangkalan Batang Agam terjadi karena adanya sampah yang terbawa arus sungai saat hujan deras beberapa pekan lalu bercampur dengan sampah masyarakat sekitar.

“Sampah-sampah tersebut didominasi oleh potongan kayu dan ranting serta sampah masyarakat yang menumpuk menyebabkan sampah lainnya berupa batu, sampah masyarakat, pasir nyangkut dan lama kelamaan membentuk dataran hingga ke atas permukaan. Kita harus mengembalikan fungsi sungai, sungai bukan tempat bukan tempat pembuangan sampah akhir”, ujar Dony.

Kaporles dan Wawako Turun Memimpin Pembersihan Batang Agam

Wawako Payakumbuh Erwin Yunaz yang juga ikut turun ke Batang Agam. Melihat semangat kebersamaan antara Polri, TNI, Pemkot dan masyarakat, Wawako juga ikut bersemangat ikut mengambil sampah.

Wawako mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Dony “Wah pak Kapolres, kami sangat berterima kasih atas inisiatif pak Kapolres sudah mau memulai kegiatan ini. Tadi ada rapat, begitu tau pak Kapolres turun ke Batang Agam, kami langsung tinggalkan rapat dan ikut bergabung. Kami mendapatkan energi yang besar dari Pak Kapolres dan kami akan lanjutkan kegiatan ini dengan normalisasi sungai. Kami akan siapkan alatnya“.

Sinergitas TNI-Polri Angkat Sampah Dari Batang Agam

Sementara, Dandim 0306/50 Kota, Letkol Kav Ferry S. Lahe S.A.P yang mengerahkan jajarannya ikut mendukung kegiatan ini mengatakan bahwa “Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan dan menumbuhkan kesadaran masyarakat kedepannya tentang pentingnya dan menjaga setiap aliran sungai yang ada di Kota Payakumbuh, khususnya aliran sungai Batang Agam yang selama ini menjadi ikon kebanggaan warga Payakumbuh”.

Tokoh masyarakat sekitar, Dedi Hendri Ketua karang taruna nunang daya bangun dan Musarnis Ketua RT. 03, RW 02 Kel. Nunang Daya Bangun yang ikut turun membantu membersihkan sungai mengatakan “Kami sebagai tokoh masyarakat berterima kasih atas kegiatan yang dilakukan bapak Kapolres dan jajaran. Kami sudah lama mengeluh terkait pendangkalan sungai, Alhamdulillah justru pihak Polres mau memfasilitasinya. Kami semua sangat antusias dengan adanya kegiatan yang positif ini. Kami usulkan agar kegiatan ini dilaksanakan rutin tiap bulan dan ada upaya dari Pemkot Payakumbuh untuk mengubah sungai ini menjadi tempat wisata“.

Pengobatan Personel Polres Yang Luka Akibat Terkena Pecahan Gelas

Dony mengatakan secara kesuluruhan kegiatan ini berjalan lancar meski ada beberapa anggotanya harus menjalani pengobatan karena luka ringan akibat tertusuk paku dan pecahan gelas. “Kami jajaran Polres Payakumbuh berharap semoga dalam waktu dekat pemerintah kota akan melanjutkan normalisasi sungai dengan menggunakan alat berat karena selain kondisi sungai yang butuh perhatian, juga ada keluhan dari warga“, pungkas Dony. (Cmmd)

 

Be First to Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mission News Theme by Compete Themes.