Dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19, Polres Payakumbuh menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang peran pelaku usaha dan pengurus mesjid dalam masa pandemi untuk pencegahan atau penularan Covid-19 di wilayah hukum Polres Payakumbuh yang diadakan di Aula Rupatama Polres Payakumbuh, Jumat (25/06/2021).
Kegiatan tersebut diikuti oleh Kapolres Payakumbuh AKBP Alex Prawira, S.H., S.I.K., Kemenag Kota Payakumbuh H. Ramza Husmen, M.Pd, Kasat Binmas AKP Amirwan, S.H, Kasat Pol PP Kota Payakumbuh Devitra, S.Sos, M.Si, Ketua MUI Kota Payakumbuh, H. Mismardi, BA, Ketua Dewan Mesjid Kota Payakumbuh Ali Amran, pengurus mesjid di wilayah Kota Payakumbuh, dan pemilik usaha di wilayah Kota Payakumbuh.
Pada kesempatan tersebut Kapolres Payakumbuh saat membuka acara mengatakan bahwa saat ini pandemi Covid-19 telah menjadi wabah penyakit kesehatan dan kemanusiaan yang berimbas pada semua lini kehidupan manusia, maka oleh sebab itu ia mengajak agar seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama berupaya mencegah penyebaran virus Covid-19.
“kami sangat peduli terhadap masyarakat, untuk itu Polres Payakumbuh berharap melalui para pelaku usaha dan pengurus mesjid agar melakukan upaya-upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang membutuhkan dukungan dan peran serta masyarakat seperti di rumah makan, tempat hiburan, cafe, mini market dan pelaku usaha lainnya yang sangat bersentuhan langsung dengan masyarakat,” tutur Kapolres Payakumbuh.
“kami berharap melalui pelaku usaha dan pengurus mesjid yang ada di Kota Payakumbuh dapat memberikan edukasi dan pemahaman dalam mendisiplikan masyarakat serta dalam hal pemulihan ekonomi nasional,” tambahnya.
Telah didapat kesimpulan dari acara Forum Group Discussion ini dan telah kami tandatangani bersama,” pungkasnya.
Yang pertama kita semua harus lebih disiplin menjalankan Protokol Kesehatan untuk memutus penyebaran Covid 19, kedua dengan kedisiplinan protokol kesehatan maka pemulihan ekonomi akan cepat teratasi dan yang terakhir agar dalam memberikan pendisiplinan kepada masyarakat dengan cara yang humanis serta dapat dipahami oleh masyarakat. (*)
Be First to Comment